Tawanya yang membahana dan uluran tangannya yang hangat bersahabat menyambut siapapun yang datang untuk menemuinya.
Getaran cinta yang memancar dari tatapannya dan suaranya yang berwibawa menciptakan keakraban yang apa adanya.
Jalan hidupku mempertemukan dia denganku
Dia sering membuatku terdiam. Tanpa kata.
Dia kerap mengajakku bercanda.
Sebagai konsultan psikospiritual dan terapis holistik, dia tak pernah mengatakan penyakitku, namun dia membimbingku untuk mengetahui penyakitku dan dia menuntun untuk menyembuhkan penyakitku satu demi satu. Bukankah penyakitku berawal dari diriku?
"Ingat! Bila Anda membuat afirmasi, harus dengan kalimat positif. Present Tense! Terjadilah, terjadilah, terjadilah!" katanya selalu. "Tinggalkan keinginan kita atau pamrih-pamrih kita. Jangan terbelenggu pikiran masa lalu dan masa mendatang. Berpikirlah SEKARANG! Dengan demikian, kita akan mendapatkan kearifan. The power of now!"
Meditasi diajarkannya dengan mudah, sehingga bisa diterapkan dalam laku hidup sehari-hari.
"Meditasi adalah proses yang dilakukan dengan sadar. Mulai dari rileksasi - konsentrasi - merasakan proses - masuk keheningan yang dalam."
Sederhana, 'kan?
Sebagai penulis idola, cerpen "Wati, Calonku" membawa kita dalam alur cerita yang bermakna dalam. Simak dialognya:
"Lha.... Wati? Apa orang sembarangan? Dia juga pinter, anak'e wong 'nggenah pula! Ojo ngonolah, kak! Saya tahu kekurangan Wati. Cuma dia pendiam. Kurang sumeh..... tetapi hatinya baik! Saya dan dia sudah bersepakat bahwa kekurangan dia, sayalah yang akan menutup. Dan, kelebihan dia... itulah yang akan menutupi kekurangan saya. Kami berdua sudah sama-sama tahu! Kak, tujuan perkawinan itu..... adalah agar keduanya bisa saling bersinergi, saling bekerja sama, saling membantu, dan saling melengkapi, agar keduanya bisa meningkatkan dirinya masing-masing.... Perkawinan itu tidak mesti dua pribadi tadi harus dilebur... harus menjadi persis sama! Justru biarlah mereka berkembang sesuai dengan fitrahnya masing-masing! Sudahlah kak, yang mau kawin ki sopo? Kan... saya tho???"
Dengar suaranya yang konon pernah menjadi mantan penyiar radio, siapapun yang diterapi olehnya, pasti lelap di hadapannya.
Detik demi detik membawa pada kesadaran tentang makna hidup.
"Untuk bisa mendefinisikan HIDUP dengan sempurna, perlu kita mendasari dulu dengan pengertian, bahwa:
- Dalam hidup pasti ada dinamika
- Tujuan dari adanya dinamika
- Capaian dari dinamika
- Siapa yang terlibat dan berperan dalam dinamika?
Hidup ini adalah wahana kita melaksanakan komitmen dan 'destiny' kita. Bersamaan dengan itu kita juga harus menerima pembelajaran guna peningkatan kesadaran (awareness) dan spiritualitas kita."
Wejangan dari Bapak Sonny Sumarsono Wuryadi mengarahkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Semoga Bapak Sonny Sumarsono Wuryadi dikaruniai kesehatan untuk setia menjalankan misi dan visi hidupnya. - Veronica Suci Fridani
Ada hadiah istimewa bagiku....gesekan biola seorang gadis yg bernama Janitra.
Terima kasih, sayang!