Kecenderungan kalangan eksekutif melakukan penyembuhan holistik
tampaknya semakin meningkat seiring dengan kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat dan bermunculannya klinik terapi. Dibanding kaum
pria, maka kaum wanitalah yang lebih peduli dengan kesehatannya. Mereka
ingin mengatasi masalah kesehatannya melalui berbagai metode penyembuhan metafisika.
Hal itu diakui Sumarsono Wuryadi, reiki master dari pusat penyembuhan holistik Graha Sanjiwani. Menurutnya,
dalam kehidupan modern serba instan dengan tingkat persaingan yang
tinggi saat ini banyak orang yang mengalami penderitaan fisik, psikis
dan spiritual. Sehingga, kata dia, pihaknya bersama para praktisi
lainnya memberikan penyembuhan dengan reiki, prana, kristal,
penyembuhan dengan stimulasi syaraf, akupresur maupun dengan reflexologi
yang bersifat menyeluruh (holistik).
"Dari jenis penyakit ringan
yang ingin tampil lebih cantik hingga penderita kanker kami berikan
terapi dan banyak yang tertolong dari penderitaan penyakit maupun
masalah hidup."
Dengan menggunakan energi alam maka mereka yang
terlalu gemuk atau kurus, wajah berjerawat, flek dan keriput dapat
diatasi tanpa obat-obatan dan diet yang ketat secara alami, tambahnya.
Kalau
dulu citra masyarakat penyembuhan metafisika berbau klenik, maka kini
masyarakat mulai berpaling pada pendekatan alternatif ini dengan harapan
dapat merawat dan mencegah penyakit sekaligus memperbaiki kualitas
hidup mereka.
Memberikan penyembuhan alternatif ini sejak tahun 1980an, Sumarsono mengakui minat masyarakat untuk penyembuhan holistik ini terus meningkat sehingga disamping memberikan terapi, pengelola Graha Sanjiwani juga memberikan pelatihan-pelatihan agar mereka dapat mengobati diri sendiri dan menyembuhkan orang lain seperti mempelajari Reiki dan Prana serta topik kewaskitaan lainnya.
Penyembuhan
alternatif bukan hanya makin laris di Indonesia saja, negeri adidaya
seperti Amerika Serikat pun trend masyarakatnya melakukan penyembuhan
komplementer maupun alternatif meningkat. Hampir dua pertiga orang
dewasa di AS menurut Reuter Health seperti dikutip Tabloid Senior belum
lama ini mengungkapkan mereka pernah memanfaatkan penyembuhan
komplementer atau alternatif yang meliputi penyembuhan dengan doa hingga
penggunaan herbal.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di
AS yang melakukan survei pada 31.000 penduduk dewasa menanyakan apakah
mereka memanfaatkan 27 jenis terapi seperti akupunter dan chiropractic,
penggunaan tanaman herbal atau tanaman obat, diet khusus atau terapi
megavitamin.
Ternyata sekitar 36% dari mereka yang disurvei
mengaku pernah menggunakan satu atau dua jenis pendekatan penyembuhan
alternatif dan jumlah itu menjadi 62% bila penyembuhan dengan doa ikut
dimasukkan.
Wanita dan orang-orang berpendidikan tinggi serta mereka yang pernah dirawat di rumah sakit, mantan perokok adalah mereka yang lebih mungkin memanfaatkan jasa pengobatan komplementer atau alternatif ini, ungkap survei itu.
Di Indonesia, wanita dan kecenderungan
kaum terpelajar mempelajari penyembuhan holistik atau dengan metafisika
ini menurut Sumarsono juga meningkat bahkan dalam lokakarya bulanan yang
diselenggarakan Sanjiwani, para dokterpun ikut berpartisipasi.
Salah satu penyembuhan holistik yang ditekuninya adalah dengan
menggunakan kristal yang dapat diprogram untuk menyerap energi negatif
atau penyakit, memproyeksikan nenergi, memusatkan, memperbesar dan
menyimpan energi. Karena kemampuannya itulah, kata Sumarsono, kristal dapat digunakan untuk penyembuhan, memperbaiki fungsi organ dan
meningkatkan daya tahan tubuh.
Kristal bukanlah sekedar untuk
perhiasan karena banyak manfaat lainnya seperti untuk komponen vital
peralatan elektronik, telekomunikasi, mikro komputer, pembedahan dengan
sinar laser dan produk mutakhir lainnya. Karena kemampuannya
untuk memperbesar, misalnya, peralatan microphone, audio-video
memanfaatkan kristal. Begitu juga untuk menyimpan data memori komputer,
mentransfer informasi dalam komputer dan switching function dalam dunia
elektronik yang rumit semua memanfaatkan kristal.
Selain itu kristal juga dapat digunakan sebagai alat untuk membantu meditasi,
melihat masa depan, berkomunikasi dengan benda-benda, tanaman, binatang
bahkan berkomunikasi dengan malaikat dan menjadi spiritual guide
lainnya.
Hal ini dikarenakan kristal memiliki kemampuan efek
piezo elektrik yang dapat mengubah energi kinetik (daya pukulan) menjadi
energi listrik atau percikan. Kristal juga memiliki efek piro elektrik
yaitu kemampuan untuk menarik kemudian melontarkan energi listrik akibat
menumpuknya muatan listrik pada permukaannya.
Dalam kaitan
dengan penyembuhan maka kristal diaktifkan dan dikuatkan melalui
simbol-simbol reiki sehingga vibrasi dan segala keistimewaan yang ada
pada kristal dapat dilipatgandakan ke tingkat cahaya dengan arus energi
yang kuat.
Jadi, kata Sumarsono, kristal sebagai alat penyembuh
dapat dilakukan dengan menempatkannya pada chakra atau pusat energi
tubuh manusia yaitu chakra mahkota di atas kepala (ubun-ubun), chakra alis atau kening di sebut juga mata ke tiga, chakra tenggorokan, chakra jantung di tengah-tengah dada, chakra solar plexus, diatas pusar tapi di bawah jantung, chakra pusar (sacral plexus) di perut bagian bawah arah pusar dan chakra dasar atau akar di dasar punggung/ tulang ekor.
Pada tubuh manusia memang berisi ratusan lokasi tempat yang terkonsentrasi energi tinggi, namun secara umum pusat energi yang disebut chakra itu ada tujuh dimana ditempat itu kita dapat menerima, mengirim dan memproses energi kehidupan.
Tiap chakra berhubungan dengan energi
fisik, emosi, mental dan spiritual manusia. Seperti sebuah jaringan,
maka melalui chakra itulah tubuh, pikiran serta semangat dalam diri
sesorang akan saling berinteraksi satu sama lain dalam satu kesatuan
sistem holistik.
Masing-masing chakra juga mempunyai hubungan dengan salah satu dari beberapa kelenjar sistim endokrin tubuh kita. Untuk chakra mahkota, misalnya, berfungsi meningkatkan fungsi otak bagian atas karena itu dia bertugas mengelola, memelihara organ yang ada disekitarnya seperti kelenjar pineal, sistem pusat susunan syaraf dan mata sebelah kanan.
Chakra lainnya seperti chakra solar plexus,
misalnya bertanggungjawab untuk mengelola, menjaga organ disekitarnya
seperti pankreas, adrenalin, perut, hati, empedu, sistem syaraf dan
otot-otot. "Jadi kalau ada gangguan penyakit diseputar itu maka kristal
sebagai alat penyembuh akan ditempatkan di chakra yang berada di atas
pusar dan di bawah jantung ini," kata Sumarsono yang juga Ketua Forum
Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI).
Diaktifkan
Tentu saja untuk memanfaatkan kristal sebagai alat penyembuhan maka melalui proses pembersihan, pengaktifan dan pengisian terlebih dulu. Ada bebarapa cara untuk mengaktifkan kristal dan cara termudah, ujarnya, adalah dengan memegang kristal di tangan kiri dan rasakan denyut atau vibrasinya. Setelah itu sudah dapat digunakan untuk penyembuhan.
Untuk pengisian juga banyak caranya namun yang paling cepat adalah
memasukkan energi reiki ke dalam kristal. Setelah penggunaan maka batu
kristal dibersihkan dengan mencuci dengan air garam atau disemprot
dengan alkohol kemudian simpan kembali dalam kantong kulit, sutera, atau
wol.
Kristal adalah batu mulia yang transparan yang memiliki
warna. Setiap warna sama baiknya seperti nuansa dari sebuah warna yang
ditemukan dalam vibrasi chakra-chakra, aura dan tubuh energi.
"Kristal atau batu mulia transparan ini akan membawa kita ke dalam
vibrasi cahaya yang membebaskan energi kita dari sesuatu yang membebani
(energi negatif) dan meningkatkan pancaran cahaya kita. Karena itu
menempatkan kristal di chakra tertentu di sesuaikan dengan warna
chakra," jelas Sumarsono.
Chakra Mahkota, misalnya, berwarna
violet atau ungu, chakra alis atau kening warnanya indigo atau biru tua,
chakra tenggorokan warnanya biru langit, chakra jantung berwarna hijau
atau warna kedua merah muda (pink), chakra solar plexus berwarna kuning,
chakra pusar berwarna merah muda dan orange dan chakra dasar warnanya
merah atau hitam
Untuk penyembuhan maka berdasarkan intuisi dan petunjukNya maka para penyembuh holistik seperti Sumarsono dapat memilih jenis batu kristal dan dichakra mana harus diletakkan.
"Kristal untuk kesembuhan ini berdasarkan bentuknya ada yang seperti bola,
lonjong, piramid, bersisi banyak, cembung, bentuk tugu. Kristal Phantom
biasanya digunakan untuk meditasi dan penyembuhan yang bersifat
spiritual serta berkomunikasi dengan orang suci. Ada juga kristal
Scalpel untuk pembedahan dan cahaya energi dari batu-batu itu diarahkan
ke daerah tertinggi dari salah satu tubuh energi kita selama penyembuhan
dengan bantuan reiki.,"
Kristal yang diletakkannya pada ke tujuh
cakra utama maka akan mengaktifkan setiap cakra. Kristal Garnet,
misalnya yang berwarna merah akan memberikan efek menggembirakan dan
meningkatkan vitalitas tubuh. "Jadi kalau wanita merasa lagi loyo,
kurang bersemangat bisa pakai perhiasan dengan kristal merah supaya
lebih bergairah," tandasnya.
Cornelian yang berwarna oranye
manfaatnya untuk kehangatan dan meningkatkan kegairahan hidup sehingga
kaum pria yang kehilangan gairah seksualnya bisa di terapi dengan
menempatkan batu ini pada chakra pusar, tambah Sumarsono.
Untuk
ketenangan hati dan kebaikan bisa menggunakan Olivine yang berwarna
hijau, sedangkan batu Emerald yang berwarna hijau zamrud dapat
memberikan rasa cinta universal kepada semua makhluk, bumi dan alam
semesta. Sementara untuk menciptakan keharmonisan dan lebih familier
pada kekuatan dan perasaan sendiri bisa menggunakan batu Sugilite.
Dalam penyembuhan ini bisa saja beberapa kristal ditempatkan pada satu
chakra, misalnya, untuk menghilangkan sakit kepala maka batu Rose Quartz
atau Aventurine diletakkan di sekitar kepala selama lima menit dan
untuk sakit kepala yang berat dapat ditambahkan peletakan kristal di
pelipis dan dibelakang kepala yang berbatasan dengan leher.
"Prinsipnya pengobatan dengan kristal ini bisa untuk berbagai macam
penyakit dari yang bersifat kejiwaan, menunda manapouse hingga segala
macam kanker dan HIV/AIDS. Kecendrungan orang untuk melakukan
penyembuhan secara holistik seperti dengan terapi kristal ini makin
tinggi terutama pada kaum wanita yang lebih peduli pada kesehatan," kata
Sumarsono yang sudah menerapkan pengobatan ini sejak tahun 1980an.
Dia mengatakan pengobatan seperti ini bisa dipelajari dan batu kristal
untuk penyembuhan ini juga mudah didapatkannya. Penyembuhan reiki dan
kristal ini juga bisa untuk pengobatan jarak jauh dengan menyusun
formasi kristal, mengisi dengan reiki dan menggunakan foto orang yang
akan disembuhkan
"Siapapun yang fotonya diletakkan ditengah
tengah formasi akan menerima energi reiki secara terus-menerus selama 24
jam sehingga tempat dimana ada penyakit insyaallah dapat disembuhkan,"
tandasnya.
Published on: Penyembuhan Holistik Makin Diminati
Oleh : Hilda Sabri Sulistyo
Photo courtesy of holistixbythesea.com | eleonora.ie