Skip to main content

Saat Tidur Anda Bisa Mengunjungi Kekasih Anda?



Memang benar. Saat Anda tidur nyenyak, badan astral Anda bisa keluar dari badan wadag dan melayang menemui kekasih Anda, meskipun mungkin si dia tinggal di kota lain. Dalam keadaan sadar, badan wadag dengan badan suprafisikal ada dalam koinsidensi (alignment). Dalam keadaan tidur nyenyak, badan astral keluar dari wadag, dan terjadilah diskoinsidensi (non alignment). Namun badan astral masih tetap terhubung dengan badan wadag melalui tali astral, sehingga kontak dan komunikasi antara ke dua badan tersebut tetap terjamin.

Badan astral mengatur semua fungsi vegetatif tubuh (jantung, nafas, otak, peredaran darah, kelenjar endokrin, dll). Selama badan astral "melancong" keluar, tali astral berfungsi selayaknya tali pusat yang menjamin komunikasi dan aliran vital dari badan astral ke wadag tetap berlangsung.

Tali astral yang terikat di chakra solar plexus ini, mempunyai ketebalan setebal pita, berwarna putih keperakan, menunjukkan pulsasi, ekspansi, dan kontraksinya terlihat pada seluruh panjang rentangannya. Karenanya tali astral juga disebut tali perak (silver cord).

Kalau tidur seseorang terganggu atau kaget karena dibangunkan mendadak, maka akan terjadi getaran dan tarikan atau sentakan pada tali astral, sehingga badan astral secepat kilat ditarik kembali ke dalam badan wadag.

Proses koinsidensi kembali ini terjadinya sangat mengejutkan dan kurang sempurna, karenanya orang tersebut akan "gragapan" terbangun, agak bingung, merasa tidak enak, agak pusing dan mungkin akan mengalami disorientasi sementara. Itulah sebabnya kita tidak boleh membangunkan seseorang dengan cara kasar atau mengagetkan. 

Pada saat ajal, tali astral menjadi terputus, dan fungsi organis badan wadag terhenti. Badan astral bersama roh akan keluar dan masuk ke alam astral.

Apa itu Proyeksi Astral?

Proyeksi Astral adalah keluarnya badan astral dari badan wadag secara alami, spontan, atau memang dikehendaki. Peristiwa ini juga sering disebut out of the body experience/OBE atau Pengalaman di luar badan.

Pada saat di anestesi, operasi, kecelakaan, kerap terjadi autoskopi, dimana badan astral bisa "melihat" badan wadagnya yang diam dan tergeletak di bawahnya,

Penurunan vitalitas karena sakit, tirakat puasa, kurang tidur, akan menyebabkan badan astral kurang stabil, mudah terlepas dari tambatan di chakra solar plexus dan cenderung menyebabkan proyeksi astral.

Inilah yang sering dialami para pertapa, yang sering bercerita tentang tempat-tempat yang dikunjungi atau dilihat selama bertapa, yang bahkan mungkin tidak disadarinya bahwa dia sudah melakukan proyeksi astral. Menjelang ajal, atau pada saat krisis hebat. badan astral seseorang kadang-kadang bisa tiba-tiba muncul sekelebat di hadapan orang yang disayanginya atau yang sangat akrab dengannya.

Menurut penelitian psikis, proyeksi astral bukanlah merupakan sesuatu yang luar biasa. Setiap orang dalam hidupnya tentu pernah mengalaminya, meskipun tidak bisa mengingatnya dan menganggap sebagai mimpi yang agak kabur.

Sekarang banyak teman-teman yang tergabung dalam kelompok meditasi, melakukan secara sadar, menurut kehendak sendiri, keluar dari badan wadag dan mengadakan perjalanan astral (astral travelling). Semudah, secepat dan sejauh perjalanan yang mereka kehendaki. Tanpa biaya lagi!

Banyak pakar ngelmu kebatinan Jawa yang mempraktekkan kemampuan memproyeksikan badan astral ini melalui ilmu yang disebut "Ngrogoh Suksmo". Bahkan Sultan Agung dan Sunan Kalijaga serta wali lainnya dikisahkan setiap Jum'at selalu bersembahyang di Mekkah.

Nah, apakah anda juga ingin memproyeksikan badan astral anda mengunjungi kekasih hati malam ini? Silahkan!

Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi

Popular posts from this blog

Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya . Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya. Dulu perawatan ini hanya diberikan kepada pasien kanker yang secara medis sudah tidak dapat disembuhkan lagi, tetapi kini diberikan pada semua stadium kanker, bahkan juga pada penderita penyakit-penyakit lain yang mengancam kehidupan seperti HIV/AIDS dan berbagai kelainan yang bersifat kronis.

Semua ini Rencana Indah Tuhan

Jangan dikira saya dengan Anda tidak punya kaitan sama sekali. Atau Anda menganggap saya hanya teman biasa di Facebook. Namun mengapa ada rasa kedekatan hati diantara kita. Bahkan mungkin suatu saat kita akan dipertemukan secara fisik. Nah, kita harus bisa menangkap maknanya... mengapa dan untuk apa kita dipertemukan? Itu semua adalah rencana Tuhan yang pasti baik dan indah bagi kita semua! Rangkailah segala peristiwa dan pengalaman kita akhir-akhir ini, yang kelihatannya cum a kebetulan saja, namun bila kita bisa memaknainya, pastilah kita akan memahami kemana Tuhan mengarahkan hidup kita.  

Hadapilah Dengan Kecerdasan Spiritual!

Saya mendengar kabar bahwa semalam ada seseorang di kampung sebelah yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Masalahnya adalah persoalan ekonomi. Konon cerita tetangga, bahwa dia gagal mendapatkan uang untuk biaya sekolah anak semata wayangnya. Inilah pelajaran yang baik bagi kita semua.... bahwa dalam menyelesaikan masalah atau persoalan hidup janganlah hanya secara rasional dan emosional saja, namun gunakanlah kecerdasan spiritual. Bilamana orang tua tidak bisa menyek olahkan anaknya, janganlah cepat putus asa! Berdo'a dan mohonlah pertolongan Tuhan. Bila kita benar-benar meyakini kemaha kasihan Tuhan, apalagi dengan keyakinan penuh akan janji Tuhan yang akan memenuhi permohonan kita.... maka semuanya pasti ada solusinya. Disinilah perlunya kita mempunyai kemampuan untuk menghadapi penderitaan, serta mampu mengambil pelajaran berharga dari sebuah kegagalan.