Pada dasarnya manusia terdiri dari unsur badan atau fisik (body),
pikiran atau mental (mind), dan roh, atma atau spirit (soul). Jika ketiga unsur ini
dalam keseimbangan, maka sehatlah kondisi jasmani dan rohani kita. Dibandingkan unsur fisik dan pikiran, sebenarnya roh memiliki kecerdasan
yang jauh lebih tinggi.
Bisa dikatakan bahwa roh ini adalah asal muasal
manusia, disamping sebagai sumber kemampuan, kehidupan, kekuatan
manusia. Hal itu bisa terjadi kerena sebelumnya roh memang sudah
dibekali Tuhan dengan berbagai bakat dan kemampuan, termasuk kemampuan
untuk bisa berhubungan dengan Tuhan sendiri. Rohlah yang mengetahui
komitmen setiap individu dengan Tuhan, sebelum menjalani kehidupan di
dunia ini. Jadi kemampuan spiritual roh manusia itu memang luar biasa.
Pada saat manusia berusia 0 - 10 tahun, saat roh masih berfungsi secara dominan, manusia dapat mengetahui segala sesuatu di luar kemampuan fisik dan mentalnya. Saat itu kecerdasan spiritual manusia sangat tinggi. Itulah sebabnya anak kecil seringkali memiliki intuisi yang kuat. Seringkali mereka bisa mengetahui sesuatu tanpa ada yang memberi tahu sebelumnya. Saat itupun dia sudah tahu bagaimana menjalani kehidupan ini dan bagaimana dia akan berhubungan dengan Tuhan. Ini memang modal dasar setiap manusia.
Namun sayangnya, karena pengaruh pendidikan formal maupun informal, mereka menjadi lebih banyak dipacu untuk menggunakan daya pikir otaknya, sehingga pengaruh roh mulai melemah. Dengan pelajaran-pelajaran dan pengalaman-pengalama yang ditemuinya, pikiran otaknya terus dieksplorasi dan dikembangkan.
Karena itu, kemampuan
kewaskitaan seorang anak mulai menghilang saat usia sekolah, ketika
usianya kurang lebih 10 tahun. Saat itu pikiran otak menjadi lebih
dominan dan roh menjadi kurang berperan. Disini mulailah terjadi ketidak
seimbangan antara fisik, pikiran dan roh. Hal ini akan terus
berlangsung sampai anak menjadi dewasa. Roh tidak pernah lagi
mendapatkan kesempatan untuk tampil dominan.
Sehingga ketika mengerjakan
segala hal, sampai saat mengambil berbagai keputusanpun, roh tak pernah
lagi didayagunakan. Semua keputusan yang diambil hanya didasarkan
pada pikiran otaknya yang kemampuannya terbatas. Sama sekali kita tidak
menyadari bahwa selama sekian lama sebenarnya kita telah kehilangan
kecerdasan roh yang kita miliki sejak lahir, dan kita sia-siakan begitu
saja.
Lantas, bagaimana caranya mendominasikan kembali roh kita?
Seimbangkan kembali tubuh, pikiran dan roh kita! Melalui meditasi,
kita kan dapat memasuki kondisi seperti yang kita rasakan ketika masih
berupa janin dan berada dalam kandungan ibu. Biarkan tubuh dan pikiran
beristirahat sehingga roh kita muncul. Selanjutnya kita bisa mengajak
roh untuk berdiskusi mengenai segala hal yang ingin kita ketahui.
Sadarilah bahwa roh kita itu mengetahui persis skenario kehidupan kita secara keseluruhan. Dan karena memiliki kewaskitaan, roh bisa menunjukkan tujuan hidup, jalan terbaik yang harus kita tempuh agar kehidupan ini sesuai dengan misi hidup kita di dunia ini. Sehingga benar-benar kita tidak mendapatkan kesulitan dalam kehidupan ini.
Satu hal lagi yang harus kita sadari tentang Roh. Karena sifat roh yang tidak bisa dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu, maka menjadikan dirinya berkemampuan tidak berbatas. Roh dapat melesat kemana saja dan dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan siapa saja. Luar biasa!
Bukit Indah, 1 April 2011
Love~light~joy,
Sonny Sumarsono Wuryadi
Love~light~joy,
Sonny Sumarsono Wuryadi
Photo courtesy of kirrabeachbeauty.com