Skip to main content

Makna Pertahanan Diri Secara Spiritual


Pertahanan Diri Secara Spiritual merupakan pancaran Energi Illahi yang penuh cinta suci tanpa syarat, yang dapat diartikan sebagai menerima diri kita dan apa yang ada disekeliling kita sebagaimana adanya, tulus dalam memberikan maaf dan apresiasi terhadap kemudahan maupun kesulitan yang kita hadapi, karena semuanya merupakan pelajaran kehodupan yang memberikan pembelajaran atau hikmah yang besar yang bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kita. 


Dengan kemampuan untuk menerima semua dengan sadar, kita dapat berpikir jernih karena kita telah dapat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam diri, sehingga ketika menghadapi masalah atau menginginkan sesuatu kita dapat melakukan visualisasi kreatif untuk menemukan solusinya ketimbang berkeluh kesah berkepanjangan.

Ketika kita mampu menguasai pikiran maka ego pasti dapat terkendali, sehingga hidup menjadi lapang dan kita dapat menentukan tindakan dengan kesadaran bahwa apapun yang kita putuskan semua berbalik ke diri sendiri, sesuai dengan hukum alam. Sebaliknya, ketika rasa marah atau ketakutan kita mudah terpancing, maka yang timbul adalah rasa khawatir dan tidak percaya diri. Ketika menghadapi situasi ini kita tidak dapat melakukan visualisasi kreatif.

Jadi, hanya dalam kondisi tenang, hening dan eling sajalah pikiran dapat terbimbing oleh Kesadaran Tinggi. Saat demikian kita akan mudah menerima segala sesuatu apa adanya dan mampu memaafkan. Sikap ini menjadikan kita terbiasa membumi, karena kerendahan hati didasari oleh cinta kasih Illahi semata-mata.


Setiap solusi hasil visualisasi kreatif merupakan wujud kebijaksanaan yang terbimbing oleh Sang Sumber Yang Maha Agung. Dengan demikian, apa yang mewujud adalah gelembung energi yang menjadi pertahanan dalam diri secara spiritual. Dengan membiasakan diri, rasa kita menjadi semakin halus dan peka sehingga mampu menghindari tindakan anarkis yang merugikan, bukan hanya diri sendiri namun juga lingkungan sekitar kita. Inilah makna Pertahanan Diri Secara Spiritual yang merupakan ekspresi dari cinta tanpa syarat.

Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi

Photo courtesy of 42yogis.com (modified)

Popular posts from this blog

Manfaat Batu Kristal

Batu kristal merupakan batuan mineral yang berusia jutaan tahun yang lalu. Keindahan Batu Kristal Alami atau biasa disebut Rock Crystal memang tiada duanya. Bentuknya secara alami memang indah dan menarik. Warna dan bentuk seperti es yang menyejukan dan dingin. Pada beberapa literatur dan film menggambarkan batu kristal mempunyai daya magis dan supranatural yang kuat.  Tentunya cerita dalam karya fiksi memang berhubungan kuat dengan hal-hal nyata yang terjadi di dunia. Selain untuk perhiasan, batu kristal juga dapat dijadikan sebagai media pengobatan. Lebih daari itu, batu kristal dapat mengubah aura negatif menjadi positif. Sejarah Batu Crystal Abad pertengahan di Eropa, batu kristal dipercaya dapat memprediksi kejadian yang akan terjadi melalui bola-bola kristal. Sampai saat ini, Rock Crystal masih dipercaya mempunyai daya penyembuhan yang mumpuni. Beberapa pengobatan alternatif dan Dokter-dokter modern menggunakan batu kristal untuk memijit atau menotok

Chakra Sebagai Pintu Masuk Energi Alam Semesta

Saat belajar Reiki akan diperkenalkan istilah chakra . Apakah chakra itu? Chakra adalah pintu gerbang energi dari alam semesta ke dalam tubuh energi manusia dan keluar kembali ke alam semesta juga lewat chakra. Ketika pertama kali mempraktekkan self healing , sehat dengan reiki belum merasakan aliran energi tetapi seiring berjalannya waktu aliran energi akan mengalir begitu saja ketika diniatkan bekerja.  Baca: Meditasi Warna untuk Membersihkan 7 Chakra Mayor Dalam pembelajaran Reiki dalam tubuh kita terdapat sekitar 320 titik chakra yang masing-masing dihubungkan oleh 72.000 meridian. Berbagai penyakit dapat dideteksi sekaligus diterapi penyembuhannya melalui chakra . Namun ada juga yang menyebut keberadaan chakra dalam tubuh berjumlah 365. Chakra mengatur masuk dan keluarnya energi kepada organ-organ tubuh di sekitar chakra agar tetap berfungsi dengan baik dan sehat. 

Kaitan Emosi dan Tingkat Spiritualitas

Emosi psikologis adalah hasil dari pikiran yang dapat menjadi selubung gelap di sekitar Jiwa/ Roh kita, Sehingga emosi akan menjauhkan kita dari hakekat adanya Tuhan di dalam diri kita. Ketika seseorang tumbuh secara spiritual, kemungkinan orang tersebut untuk bertindak secara emosional akan berkurang. Karena dia sudah mencapai kondisi pikiran yang lebih seimbang, sehingga tidak lagi mudah emosional. Seorang wanita muda pada tingkat pencapaian spiritual yang masih rendah mung kin akan melempar makian dan marah-marah bila tidak mendapatkan pelayanan seperti yang diingankan, dan kemungkinan dia akan tenggelam dalam kegalauan selama berhari-hari dalam melampiaskan kekecewaannya. Namun bila mereka telah mencapai tingkat pencapaian spiritual yang lebih tinggi, maka mereka akan dapat tetap tenang, bahkan saat mendapat berita yang lebih dahsyat lagi, misalnya didiagnosa dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan seperti kanker atau AIDS. Demikianlah, semoga menjadi ba