Skip to main content

Mengapa Kita Berteriak Saat Marah?


Pagi tadi seorang temanku lewat WA group mengirimkan renungan pagi yang bagus untuk kita simak dan kita renungkan bersama. Begini ceritanya....

Konon saat seorang Begawan memandikan seorang anak di sungai Gangga, ia melihat ada keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak-teriak. Ia pun berpaling ke murid-muridnya serasa bertanya, “Kenapa orang suka saling berteriak kalau sedang marah?” tanya sang Begawan. Salah satu menjawab “Karena kehilangan kesabaran, kita berteriak!”

“Tetapi kenapa harus berteriak pada orang yang ada di sebelahmu? Kan, pesannya bisa juga sampai dengan cara halus? tanya Begawan.
Para murid saling adu jawaban, namun tidak ada satupun yang bisa mereka sepakati. Akhirnya sang Begawan bertutur, “Bila dua orang bermarahan, hati mereka saling menjauh. Mereka mengira untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak, agar bisa terdengar. Semakin marah, semakin keras teriakannya, karena mereka mengira jarak kedua hati pun serasa semakin jauh.”

“Apa yang terjadi saat dua insan saling jatuh cinta?” lanjutnya “Mereka tidak berteriak satu sama lain! Mereka berbicara lembut, karena hati mereka saling berdekatan. Jarak antara kedua hati tidak ada, mereka merasa sangatlah dekat.”

Setelah merenung sejenak, ia meneruskan “Terlebih lagi, bila mereka saling mencintai dan saling menyayangi, apa yang terjadi? Mereka tidak berbicara. Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Dan pada akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup saling memandang... itu saja! Sedekat itulah hati dua insan yang saling mengasihi!"

Sang Begawan memandang murid-muridnya dan mengingatkan dengan lembut “Jika terjadi pertengkaran, jangan biarkan hati menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan.....suatu hari, jaraknya akan tidak lagi bisa dijangkau!”

Begitulah renungan yang bagus ini saya sebarluaskan, sesuai dengan pesan sahabatku yang ada di WA group tadi.

Love~light~joy

Photo courtesy of  straightmalefriend.com


Popular posts from this blog

Batu Kristal Untuk Penyembuhan

Salah satu upaya penyembuhan yang sering dilakukan adalah memanfaatkan kekuatan energi batu kristal. Tak heran, banyak orang mencari batu kristal jenis tertentu yang dipercaya mendatangkan kebaikan bagi dirinya, baik untuk keberuntungan maupun kesehatan jiwa dan raga. Batu-batuan banyak jenisnya, dari yang berusia muda hingga sangat tua. Kristal termasuk jenis batu-batuan yang sangat tua, yang terbentuk di dalam perut bumf selama ribuan tahun, bahkan seusia bumi kita. Kita sudah lama mengenal berbagai bentuk kristal. Dalam bentuk pajangan berupa jambangan atau lampu’kristal. Dalam bentuk perhiasan bisa berupa mata cincin, kalung, gelang, giwang, dan liontin. Beberapa jenis kristal yang sexing digunakan sebagai bahan untaian gelang atau kalung di antaranya amethyst, rock crystal, aragonire, green phantom.

Spiritual Channeling

Dalam  kegiatan spiritual dikenal istilah "Channeling", yaitu keterhubungan kita dengan dimensi non fisik, baik dari alam, maupun roh-roh orang lain yang masih hidup dan roh orang yang sudah meninggal dunia, juga keterhubungan kita dengan entiti yang telah mencapai kesadaran spiritual tinggi dan berada di alam berdimensi lebih tinggi, seperti roh-roh para suci,  roh pembimbing, guru spiritual, roh para leluhur dll ). Kegunaan channeling antara lain adalah untuk memperoleh informasi  dan referensi, mendapatkan pesan2, ramalan, petunjuk, dan mengakses  energi untuk penyembuhan. Bahkan melalui channeling seseorang dapat mencari dan mengunduh  data/pengetahuan universal yang tersimpan di tempat penyimpanan data  alam semesta, yang disebut "akasic record". Mengapa bisa demikian? Kita harus menyadari bahwa " diri kita yang sejati" itu adalah roh.  Roh itu adalah asal muasal manusia, yang dibekali oleh Tuhan dengan  segala kemampuan yang hampir ...

Jalani Kehidupan dengan Tekad

Bertekadlah membuang pengaruh lingkungan dan pertemanan yang tidak menguntungkan dan binalah kehidupan yang baik dan teratur. Dengan meninjau diri sendiri, kita akan mengetahui kekurangan dan kelebihan diri kita. Kekurangan diri kita yang terbesar adalah kekurang percayaan diri, Namun kekurangan ini bisa diatasi. Rasa takut bisa diubah menjadi keberanian, melalui sugesti pribadi dan dorongan pikiran positif yang selalu ditanamkan secara berkelanjutan pada alam pikiran bawah sadar kita. Setiap pengalaman hidup yang kita hadapi, sebenarnya dimaksudkan Tuhan agar menjadi pembelajaran bagi manusia untuk meningkatkan kesadaran dan spiritualitasnya. Namun banyak diantara kita yang tidak memahami dan memaknainya. Mungkin saat ini Anda tidak menemukan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang Anda hadapi. Namun Tuhan pasti telah mempersiapkan solusi yang paling tepat dan indah bagi semuanya. Tunggulah saatnya. Kuncinya adalah melakukan segala pekerjaan dengan bersikap layaknya seora...