Skip to main content

Siapa Bilang Meditasi Sulit?



Tidaklah benar bahwa meditasi itu sulit! Mungkin mereka yang beranggapan demikian, dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seluk beluk meditasi. Padahal ketika kita membaca koran atau saat asyik menonton televisi, keadaan itu sudah dapat disebut sebagai keadaan meditatif. Saat dimana kita terfokus pada satu perhatian, dan perasaan kitapun terlibat melebur secara mendalam pada obyek tersebut. Jadi... tidaklah sulit, bukan?

Meditasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk melakukan pemusatan terhadap satu perhatian (keadaan meditatif). Dalam keadaan meditatif tersebut, terjadilah keseimbangan semua sistem tubuh, dimana semuanya akan bekerja secara maksimal dengan hanya membutuhkan atau mengeluarkan energi yang minimal. Disamping itu, keadaan ini juga memungkinkan seseorang memasuki suasana hening, dan mencapai kesadaran tinggi, dimana kita akan mampu menguasai situasi yang ada dalam diri kita, serta memahami apa saja yang harus kita lakukan.

Dari sudut pandang spiritual, meditasi dipandang sebagai wujud dari do'a kontemplatif. Bersama Allah yang hadir dalam hati kita, didalam keheningan tersebut kita menghayati dan mensyukuri cinta kasih dan kesatuan kita dengan Illahi. Dengan penghayatan inilah, pada akhirnya akan membawa kita menuju kepada peningkatan kesadaran dan spiritualitas kita.


4 Unsur Pokok dalam Bermeditasi

1. Hening
Keheningan yang sesungguhnya terletak di dalam diri kita, dan dapat dicapai melalui pemusatan perhatian. Hening adalah sikap batin dalam berelasi: mengenal, terbuka, saling mencintai. Keheningan ini mengandung kebenaran, menyembuhkan dan menenangkan.

2. D i a m
Diam adalah keseimbangan fisik, mental dan spiritual. Diam secara fisik akan berdampak langsung pada keheningan jiwa.

3. Sederhana
Artinya menjadi diri kita apa adanya. Jangan mempunyai tuntutan dan harapan. Janganlah mengevaluasi apa saja, termasuk meditasi anda. Hayati dan nikmati apa saja yang terjadi. 

4. Pasrah
Pasrahkanlah segala dan apapun yang terjadi kepada Tuhan.

Cara Melaksanakan Mediatasi
  1. Duduklah dengan punggung tegak dan dalam keadaan sesantai mungkin
  2. Diam, tenangkan diri, dengan mata tertutup
  3. Setiap memulai ataupun mengakhiri meditasi, berdo'alah sesuai dengan keyakinan Anda 
  4. Bernafaslah dengan perlahan dan dalam. Ikutilah irama pernafasan anda. Rasakan kesegaran udara
  5. Niatkan irama pernafasan anda yg semakin perlahan membawa anda semakin rileks, santai dan nyaman
  6. Bila sesekali pikiran anda melintas dan mengganggu, fokuskan kembali perhatian anda pada pernafasan anda
  7. Lama-kelamaan Anda terhanyut dalam keheningan yang semakin dalam. Mungkin Anda akan mengantuk tetapi usahakan jangan tertidur. Kembali...perhatikan dan ikuti irama pernafasan Anda
  8. Setelah beberapa lama kita dalam keheningan yang dalam, kita akan mengalami keadaan yang orang Jawa menyebutnya dengan istilah "liyep layaping aluyup"
Disinilah kita memasuki keadaan seperti yang digambarkan dalam Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV sebagai berikut: 

Tan samar pamoring suksma,
Sinukmaya winahya ing ngasepi,
Sinimpen telenging kalbu,
Tarlen saking liyep layaping aluyup,
Pindha pesating sumpena,
Sumuruping rasa jati.

Pencapaian rasa jati inilah yang menjadi tujuan utama bermeditasi. Karena dengan demikian, kita akan menemukan jati diri kita yang sejati, beserta dengan segala kemampuan yang telah dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia. Namun tidak berarti bahwa dengan sekali bermeditasi, kita akan mendapatkan hasil seperti yang tersebut diatas.

Pencapaian dari bermeditasi ini akan ditentukan oleh seringnya kita melakukan latihan, yang bisa diibaratkan seolah kita menaiki tangga spiral... berjalankah terus dan tanpa terasa akhirnya kita sudah sampai di lantai atas!

Berlatihlah terus bermeditasi.....tanpa sadar, akhirnya anda akan merasakan lebih tenteram, lebih bisa menerima apa adanya, lebih sabar, lebih arif bijaksana dan lebih berbahagia! Semoga.

Love~light~joy,
Sonny Sumarsono Wuryadi
Bukit Indah, 29 Desember 2010.

Popular posts from this blog

Janganlah Bertopeng!

Tidak perlu bersandiwara atau mengenakan topeng untuk menjaga citra, bagi diri sendiri maupun kepada orang lain. Anda juga tidak perlu mengubah diri Anda, agar sesuai dengan harapan dan keinginan maupun persetujuan orang lain. Bebaskan diri Anda dari belenggu-belenggu, dan berikan penghargaan berupa pengakuan harga diri yang sesungguhnya. Jangan biarkan kebahagiaan dan kesenangan Anda bergantung pada bagaimana Anda bisa menyenangkan orang lain. Juga jangan biarkan perasaan it u timbul karena Anda disenangkan oleh orang lain. Biarlah kebahagiaan Anda muncul karena Anda merasa diri Anda berbahagia! Pilihlah untuk bebas dari segala macam belenggu, terutama yang disebabkan oleh adanya keterbatasan diri, maupun keinginan menjaga citra semata.

FKPPAI, Forumnya Para Pemilik Ilmu 'Linuwih'

"Dibentuknya komunitas ini juga untuk mewadahi para paranormal supaya dalam kinerjanya mengedepankan kode etik, baik kepada sesama paranormal maupun masyarakat." Profesi ini kerap dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak. Padahal, keberadaannya juga dibutuhkan oleh berbagai kalangan untuk memperoleh kesembuhan atau hal lainnya. Bahkan tak jarang, kepiawaian paranormal pun dipakai oleh pengusaha, pejabat, politisi dan selebriti yang ingin mendongkrak popularitasnya. Ya, dunia paranormal sebagai penyembuh alternatif memang sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat juga menilai paranormal sebagai seseorang yang bisa menggunakan kekuatan indera keenam untuk melihat sesuatu yang jauh di masa depan.

Divine Healing | Penyembuhan Illahi

Menurut pendapat saya, penyembuhan yang paling sempurna adalah penyembuhan Illahi (Divine Healing). Karena penyembuhan ini hanya mengandalkan pada kuasa dan kasih Illahi semata. Dan bagi Tuhan tidak ada sesuatu yang mustahil. Seseorang yang menderita sakit seberat apapun, bila memang Tuhan menghendaki sembuh, maka sembuhlah dia! Energi Illahi yang mempunyai frequensi paling tinggi ini, bila mengalir ke tubuh seorang penderita sakit, maka akan terjadi entreinment atau penyelar asan pada tubuh penderita tersebut. Getaran energi tubuhnya akan meningkat dan dapat menyelaraskan kembali keseimbangan energi dalam tubuh. Dengan demikian secara bertahap kesembuhan tubuh fisiknya akan dipulihkan. Energi Illahi ini sangat "cerdas" sehingga otomatis dia akan mencari dan menuju ke akar atau penyebab utama penyakitnya. Jadi tidak perlu diarah-arahkan! Bahkan diagnose penyakitpun tidak diperlukan!