Tidaklah benar bahwa meditasi itu sulit! Mungkin mereka yang
beranggapan demikian, dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seluk
beluk meditasi. Padahal ketika kita membaca koran atau saat asyik
menonton televisi, keadaan itu sudah dapat disebut sebagai keadaan
meditatif. Saat dimana kita terfokus pada satu perhatian, dan perasaan
kitapun terlibat melebur secara mendalam pada obyek tersebut. Jadi...
tidaklah sulit, bukan?
Meditasi adalah suatu proses yang
dilakukan secara sadar untuk melakukan pemusatan terhadap satu perhatian
(keadaan meditatif). Dalam keadaan meditatif tersebut, terjadilah
keseimbangan semua sistem tubuh, dimana semuanya akan bekerja secara
maksimal dengan hanya membutuhkan atau mengeluarkan energi yang minimal.
Disamping itu, keadaan ini juga memungkinkan seseorang memasuki suasana
hening, dan mencapai kesadaran tinggi, dimana kita akan mampu menguasai
situasi yang ada dalam diri kita, serta memahami apa saja yang harus
kita lakukan.
Dari sudut pandang spiritual, meditasi dipandang
sebagai wujud dari do'a kontemplatif. Bersama Allah yang hadir dalam
hati kita, didalam keheningan tersebut kita menghayati dan mensyukuri
cinta kasih dan kesatuan kita dengan Illahi. Dengan penghayatan inilah,
pada akhirnya akan membawa kita menuju kepada peningkatan kesadaran dan
spiritualitas kita.
1.
Hening
Keheningan yang sesungguhnya terletak di dalam diri kita, dan
dapat dicapai melalui pemusatan perhatian. Hening adalah sikap batin
dalam berelasi: mengenal, terbuka, saling mencintai. Keheningan ini
mengandung kebenaran, menyembuhkan dan menenangkan.
2. D i a m
Diam adalah keseimbangan fisik, mental dan spiritual. Diam secara fisik
akan berdampak langsung pada keheningan jiwa.
3. Sederhana
Artinya menjadi diri kita apa adanya. Jangan mempunyai tuntutan dan
harapan. Janganlah mengevaluasi apa saja, termasuk meditasi anda. Hayati
dan nikmati apa saja yang terjadi.
4. Pasrah
Pasrahkanlah segala dan apapun yang terjadi kepada Tuhan.
Cara Melaksanakan Mediatasi
- Duduklah dengan punggung tegak dan dalam keadaan sesantai mungkin
- Diam, tenangkan diri, dengan mata tertutup
- Setiap memulai ataupun mengakhiri meditasi, berdo'alah sesuai dengan keyakinan Anda
- Bernafaslah dengan perlahan dan dalam. Ikutilah irama pernafasan anda. Rasakan kesegaran udara
- Niatkan irama pernafasan anda yg semakin perlahan membawa anda semakin rileks, santai dan nyaman
- Bila sesekali pikiran anda melintas dan mengganggu, fokuskan kembali perhatian anda pada pernafasan anda
- Lama-kelamaan Anda terhanyut dalam keheningan yang semakin dalam. Mungkin Anda akan mengantuk tetapi usahakan jangan tertidur. Kembali...perhatikan dan ikuti irama pernafasan Anda
- Setelah beberapa lama kita dalam keheningan yang dalam, kita akan mengalami keadaan yang orang Jawa menyebutnya dengan istilah "liyep layaping aluyup"
Disinilah kita memasuki keadaan seperti yang digambarkan dalam Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV sebagai berikut:
Tan samar pamoring suksma,
Sinukmaya winahya ing ngasepi,
Sinimpen telenging kalbu,
Tarlen saking liyep layaping aluyup,
Pindha pesating sumpena,
Sumuruping rasa jati.
Pencapaian rasa jati inilah yang menjadi tujuan utama bermeditasi.
Karena dengan demikian, kita akan menemukan jati diri kita yang sejati,
beserta dengan segala kemampuan yang telah dikaruniakan Tuhan kepada
setiap manusia. Namun tidak berarti bahwa dengan sekali bermeditasi, kita akan mendapatkan hasil seperti yang tersebut diatas.
Pencapaian dari bermeditasi ini akan ditentukan oleh seringnya kita
melakukan latihan, yang bisa diibaratkan seolah kita menaiki tangga
spiral... berjalankah terus dan tanpa terasa akhirnya kita sudah
sampai di lantai atas!
Berlatihlah terus bermeditasi.....tanpa
sadar, akhirnya anda akan merasakan lebih tenteram, lebih bisa menerima
apa adanya, lebih sabar, lebih arif bijaksana dan lebih berbahagia!
Semoga.
Love~light~joy,
Sonny Sumarsono Wuryadi
Bukit Indah, 29 Desember 2010.