Skip to main content

Pasrah Bukan Berarti Menyerah


Bagi sebagian orang, pasrah mungkin memiliki pengertian yang negatif, dianggap sebagai suatu sikap penyerahan diri karena kekalahan, atau gagal menghadapi tantangan, atau menjadi tidak berdaya dan tidak mampu berbuat apapun.

Padahal kepasrahan sejati tidaklah demikian, pasrah tidak berarti secara pasif lantas tidak melakukan apa-apa terhadap situasi yang dihadapinya. Tidak pula berarti berhenti membuat rencana atau melakukan suatu tindakan yang positif.

Pasrah adalah kebijaksanaan yang sederhana, namun mendalam yaitu menyatu dengan aliran kehidupan yang ada. Pasrah berarti menerima keadaan kini tanpa syarat dan ikhlas. Berarti pula kita harus bisa menghilangkan resistensi batin terhadap apa yang sedang terjadi.

Resistensi batin adalah sikap menolak terhadap apa yang sedang terjadi pada diri kita, melalui penilaian mental dan negatifitas emosional.

Pasrah yang berarti penerimaan atas apa yang terjadi, berarti kita menerima "kekinian" keadaan, dan berarti pula kita akan membebaskan diri dari identifikasi pikiran, sehingga kita akan dapat menghilangkan penderitaan dan kesedihan dalam kehidupan kita.

Popular posts from this blog

Cari dan Temukan Dia!

Diri kita yang sejati, Dialah yang mengetahui "sangkan-paraning dumadi" - dari mana, mau ke mana, dan untuk apa kita terlahir di dunia, Dialah yang mengetahui apa sebenarnya misi hidup kita ini. Dialah yang mendapatkan dan menyimpan pembekalan segala macam karunia dariNya. Dialah yang paling mengetahui perjalanan hidup yang harus kita jalani.   Karena itu, cari dan temukan DIA!

Perubahan Kesadaran Mempengaruhi Segalanya!

Bagaimanapun juga secara isoteris, keseluruhan dari diri kita, baik tubuh fisik maupun tubuh halus (tubuh eteris, tubuh mental) sangat dipengaruhi oleh setiap perubahan positif dari kesadaran (awareness) kita. Banyak kesulitan hidup, ketika dipandang dari perspektif isoteris, menyingkapkan kesempatan yang ditawarkan bagi kita untuk melakukan penyelesaian terhadap kesulitan, bahkan kesembuhan dari penyakit, yaitu dengan melakukan perubahan kesadaran. Penyembuhan yang mendalam selalu melibatkan suatu perubahan suasana hati, dimana hal ini hanya bisa dicapai manakala seseorang mampu mengembangkan kesadarannya. Begitu pula dalam mengatasi segala kesulitan hidup, kita perlu meningkatkan kesadaranterhadap diri kita yang sejati, terhadap alam semesta, serta terhadap Allah yang maha kuasa dan maha kasih.

Berkomunikasi Secara Batin dengan Seseorang

Seringkali komunikasi secara verbal tidak memungkinkan kita lakukan terhadap seseorang, karena berbagai alasan. Oleh karena itu, mungkin lebih efektif bila kita melakukan komunikasi secara batin saja. Beginilah caranya.... Carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, dan bernafaslah dalam-dalam perlahan-lahan. Tutuplah mata. Sejenak heningkan cipta. Fokuskan perhatian pada keluar-masuknya udara pernafasan anda, rilaksasikan seluruh tubuh, masukilah keheningan yang dalam.  Mohonlah kepada Tuhan agar diperkenankan menghadirkan spiritnya seseorang yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Bayangkan kehadiran dia di hadapan Anda. Sambutlah kedatangannya dengan baik. Ambillah waktu beberapa menit untuk melihat bayangan tamu Anda dengan jelas. Perhatikan perasaan, gagasan atau apa saja yang muncul di hadapan anda. Jangan kaget, jangan menilai, terima saja apa adanya yang anda rasakan. Sampaikan maksud dan tujuan Anda mengundang dan menghadirkan dia. Bay...