Salah satu upaya penyembuhan yang sering dilakukan adalah memanfaatkan kekuatan energi batu kristal. Tak heran, banyak orang mencari batu kristal jenis tertentu yang dipercaya mendatangkan kebaikan bagi dirinya, baik untuk keberuntungan maupun kesehatan jiwa dan raga.
Batu-batuan banyak jenisnya, dari yang berusia muda hingga sangat tua.
Kristal termasuk jenis batu-batuan yang sangat tua, yang terbentuk di
dalam perut bumi selama ribuan tahun, bahkan seusia bumi kita. Kita sudah lama mengenal berbagai bentuk kristal. Dalam bentuk pajangan
berupa jambangan atau lampu kristal. Dalam bentuk perhiasan bisa berupa
mata cincin, kalung, gelang, giwang, dan liontin. Beberapa jenis kristal
yang sexing digunakan sebagai bahan untaian gelang atau kalung di
antaranya amethyst, rock crystal, aragonire, green phantom.
Rock crystal
berkhasiat menenangkan seluruh sistem saraf, menguatkan kelenjar pineal,
menambah vitalitas hidup, juga menjaga kesehatan jantung, kelenjar
getah bening, dan sirkulasi darah. Rock crystal bersifat menenangkan,
sehingga baik untuk sarana bermeditasi, menangkal energi yang
mengganggu, menciptakan kedamaian, dan menyeimbangkan emosi.
Menurut Tom Suhalim, praktisi foto aura yang berpraktik di Klinik GHS dan Klinik Pro V, Cempaka Putih, Jakarta, batu kristal mengandung elemen-elemen yang dapat berinteraksi dengan pusat energii manusia (cakra). Elemen-elemen tersebut antara lain mineral, zat besi, dan elemen lain yang sifatnya bisa menetralkan sakit dalam tubuh manusia.
Elemen-elemen yang berbeda itu, kata Tom, menimbulkan kekhasan pada batu kristal. Batu itu memancarkan vibrasi warna yang sesuai dengan warna cakra manusia.
Ada tujuh cakra dalam tubuh manusia, mulai dari cakra mahkota, ajna, tenggorokan, jantung, solar plexus, seks, dan dasar. Batu kristal yang warna dan frekuensinya senada dengan cakra-cakra tadi sangat efektif untuk penyembuhan.
Penyembuhan Lama Batu kristal memiliki daya penyembuhan. Menurut Sumarsono Wuryadi, praktisi reiki yang telah lama menggeluti pengobatan dengan batu kristal, batu ini berasal dart unsur-unsur kimiawi yang terbentuk selama ribuan tahun.
Dengan adanya tekanan dan
suhu tinggi menimbulkan berbagai warna kristal yang mengakibatkan
terjadinya perbedaan gradasi dan intensitas frekuensi energi yang
dihasilkan. Batu ini dapat menarik dan memancarkan energi, juga
memperbesar atau melipatgandakan energi yang melewatinya.
Dengan meletakkan kristal pada cakra-cakra utama yang sakit, energi
yang dipancarkan akan berinteraksi dengan energi tubuh. Bagian tubuh
yang kurang sehat akan dibersihkan dan diaktifkan.
"Kristal dapat menyeimbangkan energi tubuh, melarutkan dan menghancurkan
energi berpenyakit, serta memperbaiki fungsi organ-organ tubuh dan
meningkatkan daya tahan tubuh," papar Sumarsono.
Dalam
proses tersebut kristal dapat diprogram sesuai dengan kemauan dan
kebutuhan tubuh. Kata Sumarno lagi, batu kristal yang paling mudah
diprogram adalah jenis kz-istal kuarsa, yakni kristal bening tanpa
warna. Kristal jenis lain, seperti berlian, kecubung, aquamarin, koral,
lapis lazuli, onyx, juga memiliki daya sembuh, tetapi tidak sekuat
kuarsa.
Menurut Tom, penyembuhan dengan batu kristal memerlukan
waktu lama dan bertahap. Ada tiga cars penggunaan kristal untuk
penyembuhan, yaitu direndam dalam air, ditempelkan, dan dikenakan.
Cara pertama, direndam, batu kristal dimasukkan ke dalam segelas air.
Setelah itu air yang digunakan untuk merendam dijemur di bawah sinar
matahari selama kurang lebih 12 jam. Air tersebut diminum atau
dicampurkan ke dalam ember berisi air, lalu digunakan untuk mandi.
Kedua, ditempelkan di daerah yang sakit. Caranya, letakkan batu kristal di daerah yang sakit selama 20-30 menit.
Ketiga, dipakai sebagai perhiasan, seperti kalung, cincin, ikat
pinggang. Tom menambahkan, pemakaiannya disesuaikan dengan bagian tubuh
yang terganggu.