Skip to main content

Renungan | Tentang Kehidupan Manusia

 
Para filosof memiliki dua pandangan yang berbeda dalam memandang hidup manusia. Ada yang pesimis, sehingga memandang hidup ini penuh penderitaan, kesulitan, dan kesedihan, lalu berakhir dengan kehancuran atau kepunahan. Namun ada pula yang berpandangan bahwa hidup ini sebagai pembelajaran dan tanggung jawab, yang berakhir dengan kebahagiaan dan kekekalan setelah kematian.
 
Bagi yang berpandangan pesimis, mereka meyakini bahwa manusia diciptakan hidup di dunia ini memang untuk menderita, karena itu mereka akan menyambut kematian dengan suka cita sebagai akhir dari segala penderitaan.
 
Bagi yang optimis lain pula pandangannya. Bahwa kematian bukanlah akhir segalanya. Justru mereka memandang bahwa perjalanan manusia bisa mencapai kesempurnaannya haruslah melalui kematian. Manusia dengan proses perjalanan hidupnya yang panjang dengan segala macam penjelajahan yang dilaluinya beribu-ribu tahun, tidaklah mungkin berakhir tanpa arti bagi dirinya. Pasti ada tempat terhormat yang disediakan buat mereka yang telah berjuang meraihnya.
 
Socrates menyatakan dalam karyanya: "Ketika aku meneliti tentang rahasia kehidupan, kutemukan kematian, dan ketika kutemukan kematian, ketemukan sesudahnya suatu kehidupan abadi. Karena itulah, kita harus prihatin dengan kehidupan dan bergembira dengan kematian, karena kita hidup untuk mati dan mati untuk hidup".
 
Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi

Popular posts from this blog

Cari dan Temukan Dia!

Diri kita yang sejati, Dialah yang mengetahui "sangkan-paraning dumadi" - dari mana, mau ke mana, dan untuk apa kita terlahir di dunia, Dialah yang mengetahui apa sebenarnya misi hidup kita ini. Dialah yang mendapatkan dan menyimpan pembekalan segala macam karunia dariNya. Dialah yang paling mengetahui perjalanan hidup yang harus kita jalani.   Karena itu, cari dan temukan DIA!

Perubahan Kesadaran Mempengaruhi Segalanya!

Bagaimanapun juga secara isoteris, keseluruhan dari diri kita, baik tubuh fisik maupun tubuh halus (tubuh eteris, tubuh mental) sangat dipengaruhi oleh setiap perubahan positif dari kesadaran (awareness) kita. Banyak kesulitan hidup, ketika dipandang dari perspektif isoteris, menyingkapkan kesempatan yang ditawarkan bagi kita untuk melakukan penyelesaian terhadap kesulitan, bahkan kesembuhan dari penyakit, yaitu dengan melakukan perubahan kesadaran. Penyembuhan yang mendalam selalu melibatkan suatu perubahan suasana hati, dimana hal ini hanya bisa dicapai manakala seseorang mampu mengembangkan kesadarannya. Begitu pula dalam mengatasi segala kesulitan hidup, kita perlu meningkatkan kesadaranterhadap diri kita yang sejati, terhadap alam semesta, serta terhadap Allah yang maha kuasa dan maha kasih.

Berkomunikasi Secara Batin dengan Seseorang

Seringkali komunikasi secara verbal tidak memungkinkan kita lakukan terhadap seseorang, karena berbagai alasan. Oleh karena itu, mungkin lebih efektif bila kita melakukan komunikasi secara batin saja. Beginilah caranya.... Carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, dan bernafaslah dalam-dalam perlahan-lahan. Tutuplah mata. Sejenak heningkan cipta. Fokuskan perhatian pada keluar-masuknya udara pernafasan anda, rilaksasikan seluruh tubuh, masukilah keheningan yang dalam.  Mohonlah kepada Tuhan agar diperkenankan menghadirkan spiritnya seseorang yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Bayangkan kehadiran dia di hadapan Anda. Sambutlah kedatangannya dengan baik. Ambillah waktu beberapa menit untuk melihat bayangan tamu Anda dengan jelas. Perhatikan perasaan, gagasan atau apa saja yang muncul di hadapan anda. Jangan kaget, jangan menilai, terima saja apa adanya yang anda rasakan. Sampaikan maksud dan tujuan Anda mengundang dan menghadirkan dia. Bay...