Skip to main content

Kuncinya Adalah Pola Pikir Anda!


Setiap hari kita bisa mendengar keluhan beberapa orang yang menjalani kehidupan ini dengan penuh penderitaan, kesulitan dan kekurangan. Bahkan beberapa hari yang lalu ada seorang yang bunuh diri dengan terjun bebas dari fly over di depan pasar Ciputat, mungkin dia sudah putus asa menghadapi kehidupan ini. Namun ada pula yang menjalani kehidupan ini dengan penuh suka cita, bahagia dan sejahtera.

Sebenarnya banyak diantara kita yang tidak mengetahui bagaimana sebenarnya cara menjalani kehidupan ini, agar tidak stres, frustasi ataupun putus asa. Hidup dan nasib ini adalah pilihan dan tanggung jawab kita sendiri, dan kita sendirilah yang menentukan kualitas hidup kita. Semuanya tergantung dari pola pikir, keyakinan, dan kesadaran kita!

Apalagi bila kita mengingat kekuatan hukum alam (the law of attraction), apa yang kita pikirkan itulah yang bakal terjadi, maka kita pun wajib berhati-hati dalam mengelola pikiran dan keyakinan kita. Selalu berpikir dan berkeyakinan positif!

Hidup kita saat ini juga tidak bisa terlepas dari perbuatan kita di masa lalu. Bila hidup kita saat ini menemukan hal-hal buruk, kemungkinan dulu kita pernah melakukan perbuatan-perbuatan buruk. Bila kita memahami adanya kaitan dengan hukum tabur-tuai ini, tentu kita akan bisa menerima ketidak nyamanan ini dengan legowo, dan berusaha untuk memperbaikinya.

Sekarang kita akan menyadari bahwa hidup kita ini juga ditentukan oleh apa yang kita tanam saat ini. Bila kita banyak memberikan kemudahan, kebahagiaan dan kesejahteraan kepada orang lain, maka kita pun akan menjalani hidup ini dengan mudah, indah, bahagia dan sejahtera.

Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi

Photo courtesy of papages.com.au

Popular posts from this blog

Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya . Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya. Dulu perawatan ini hanya diberikan kepada pasien kanker yang secara medis sudah tidak dapat disembuhkan lagi, tetapi kini diberikan pada semua stadium kanker, bahkan juga pada penderita penyakit-penyakit lain yang mengancam kehidupan seperti HIV/AIDS dan berbagai kelainan yang bersifat kronis.

Semua ini Rencana Indah Tuhan

Jangan dikira saya dengan Anda tidak punya kaitan sama sekali. Atau Anda menganggap saya hanya teman biasa di Facebook. Namun mengapa ada rasa kedekatan hati diantara kita. Bahkan mungkin suatu saat kita akan dipertemukan secara fisik. Nah, kita harus bisa menangkap maknanya... mengapa dan untuk apa kita dipertemukan? Itu semua adalah rencana Tuhan yang pasti baik dan indah bagi kita semua! Rangkailah segala peristiwa dan pengalaman kita akhir-akhir ini, yang kelihatannya cum a kebetulan saja, namun bila kita bisa memaknainya, pastilah kita akan memahami kemana Tuhan mengarahkan hidup kita.  

Hadapilah Dengan Kecerdasan Spiritual!

Saya mendengar kabar bahwa semalam ada seseorang di kampung sebelah yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Masalahnya adalah persoalan ekonomi. Konon cerita tetangga, bahwa dia gagal mendapatkan uang untuk biaya sekolah anak semata wayangnya. Inilah pelajaran yang baik bagi kita semua.... bahwa dalam menyelesaikan masalah atau persoalan hidup janganlah hanya secara rasional dan emosional saja, namun gunakanlah kecerdasan spiritual. Bilamana orang tua tidak bisa menyek olahkan anaknya, janganlah cepat putus asa! Berdo'a dan mohonlah pertolongan Tuhan. Bila kita benar-benar meyakini kemaha kasihan Tuhan, apalagi dengan keyakinan penuh akan janji Tuhan yang akan memenuhi permohonan kita.... maka semuanya pasti ada solusinya. Disinilah perlunya kita mempunyai kemampuan untuk menghadapi penderitaan, serta mampu mengambil pelajaran berharga dari sebuah kegagalan.