Dalam ajaran isoteris, tidur dianggap sebagai proses disosiasi tubuh astral yang alami dan rutin. Saat tidur, tubuh astral secara lembut keluar dari wadag, lalu masuk ke dalam alam astral. Disana tubuh astral menyegarkan diri dengan menyerap suasana dan energi kosmis. Sewaktu bangun, tubuh astral kembali masuk ke dalam tubuh fisik. Keheningan, kedamaian, ketenangan, keselarasan, kesejukan, kesegaran, istirahat, terkandung dalam suasana dan energi di alam astral ini.
Lewat tali astral, sebagai penghubung dengan tubuh fisik, semua bentuk penyegaran ini diteruskan, dan berdampak, serta dirasakan oleh tubuh fisik. Memang tidur yang praktis meliputi sepertiga waktu dari seluruh kehidupan manusia ini, merupakan masalah yang sangat vital bagi eksistensi manusia.
MIMPI adalah suatu kejadian visual
yang dialami saat tidur. Hampir semua orang pernah mengalami mimpi, namun tak
seorangpun tahu apa yang menjadi penyebabnya. Seakan terjadi antara dua alam,
dengan distorsi waktu, tempat dan kemungkinan. Meski sifatnya seringkali
dirasakan khayal, irasional, muncul sepenggal, namun rasanya dapat diterima
begitu saja sewaktu masih dalam alam mimpi.
Namun diyakini ada jenis mimpi yang bersifat telepatis, bisa merupakan peringatan, atau prediksi akan terjadinya sesuatu. Bahkan ada mimpi yang bisa memberikan ispirasi untuk terciptanya karya-karya seni, serta petunjuk menyelesaikan suatu masalah.
Namun diyakini ada jenis mimpi yang bersifat telepatis, bisa merupakan peringatan, atau prediksi akan terjadinya sesuatu. Bahkan ada mimpi yang bisa memberikan ispirasi untuk terciptanya karya-karya seni, serta petunjuk menyelesaikan suatu masalah.
Proses terjadinya mimpi semacam ini masih juga orang menduga-duga. Ada yang meyakini bahwa mimpi intuitif itu terjadi pada saat gelombang otak berada di theta state dimana kondisi kita sangat intuitif, sehingga kita bisa menerima petunjuk dari Tuhan, atau dari higherself, atau dari siapa saja. Bisa juga merupakan kelanjutan dari pemikiran dan pengalaman sewaktu bangun.
Dari sudut pandang isoteris, keempat tubuh manusia (fisik, eteris, astral, dan roh) memasok data untuk isi mimpi sesuai alamnya masing-masing. Keempat tubuh itu secara terpadu, dengan beragam nuansa intensitas membentuk keseluruhan mimpi. Pengalaman mimpi sendiri terletak terutama dalam tubuh astral, sehingga tubuh ini juga lazim disebut dream body.
Sekali lagi, bagaimana terjadinya mimpi tetap saja masih belum jelas. Namun toh mimpi itu kenyataannya memang ada, bahkan bisa sangat bermakna!
Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi
#Photo courtesy of Poklat.com
#Photo courtesy of Poklat.com