Skip to main content

Kitapun Bisa Seperti Makhluk Cahaya


Kesadaran sejatinya bisa meningkatkan terjadinya transmutasi lightbody manusia pada dimensi yang lebih tinggi. Manusia akan bisa menjadi mahluk cahaya (lightbeing) bila mereka mampu meningkatkan vibrasinya sedemikian rupa tingginya. Sehingga mereka memiliki wawasan, kesadaran dan cara hidup layaknya mahluk cahaya.

Lightbeing hidup tanpa menonjolkan ego masing-masing. Mereka hidup dengan cinta kasih. Mereka sangat memahami apa itu cinta. Cinta mereka tak sebatas kepada lawan jenis, namun bersifat universal, yaitu cinta terhadap semua mahluk di seluruh alam semesta.

Sementara manusia bumi pada umumnya masih hidup dengan menonjolkan ego masing-masing. Diantara manusia masih ada kebencian, keserakahan, kecemburuan, iri, dengki, kesombongan, agresif, kebohongan, kompetisi. kemiskinan, kelaparan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, peperangan dan polusi. Semua hal negatif ini masih begitu pekat menyelimuti planet ini. Konsep cinta bagi mayoritas manusia bumi masih sebatas cinta kepada lawan jenis. 

Kemudian dari sisi cara hidup mahluk cahaya. Lightbeings hidup saling memberi, saling bekerja sama. Karena itu mereka hidup damai, harmonis, tanpa peperangan. Sangat berbeda dengan manusia bumi, dimana kompetisi sudah jadi bagian hidup sehari-hari. Kompetisi dalam belajar, mencari pekerjaan, berkarier, berbisnis, berpolitik, olahraga, mencari pasangan, kompetisi, kompetisi, kompetisi... semuanya penuh dengan persaingan. Bagi mayoritas manusia bumi yang terpenting adalah “Aku menang dan kau kalah”. Oleh karena itu gap diantara masing-masing individu sangat besar, terutama di daerah perkotaan.

Berbeda dengan lightbeings, dimana mereka berpedoman pada konsepwin-win solution. Bagaimana caranya supaya semua pihak diuntungkan, supaya semua menang. Ini karena lightbeings menguasai apa itu konsep oneness, bahwa kita semua adalah satu.

Dalam kehidupan sehari-hari lightbeings saling berkontribusi, sementara manusia bumi bekerja sendiri. Apa bedanya berkontribusi dengan bekerja sendiri? Kita bisa membedakannya dari 2 aspek, pertama tujuan, kedua reward (imbalan). Berkontribusi bertujuan untuk melayani sesama. Pelayanan! Lightbeings hidup dengan melayani sesama. 

Kita tak akan pernah mengerti apa itu cinta kasih, sebelum kita bisa melayani sesama.

Dan ada satu keuntungan lagi bagi mereka yang telah berkesadaran tinggi seperti layaknya mahluk cahaya, yaitu, dalam berbuat dan bertindak mereka tidak bisa dibatasi lagi oleh dimensi ruang dan waktu. Banyak orang yang nantinya akan tertarik mempelajari hal ini. 

Dengan demikian hidup ini dirasa menjadi lebih bermakna, bila kita dapat memberi dan berbuat sesuatu yang bernilai bagi kehidupan orang banyak. Semoga!

Love~light~joy
Sonny Sumarsono Wuryadi

Popular posts from this blog

FKPPAI, Forumnya Para Pemilik Ilmu 'Linuwih'

"Dibentuknya komunitas ini juga untuk mewadahi para paranormal supaya dalam kinerjanya mengedepankan kode etik, baik kepada sesama paranormal maupun masyarakat." Profesi ini kerap dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak. Padahal, keberadaannya juga dibutuhkan oleh berbagai kalangan untuk memperoleh kesembuhan atau hal lainnya. Bahkan tak jarang, kepiawaian paranormal pun dipakai oleh pengusaha, pejabat, politisi dan selebriti yang ingin mendongkrak popularitasnya. Ya, dunia paranormal sebagai penyembuh alternatif memang sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat juga menilai paranormal sebagai seseorang yang bisa menggunakan kekuatan indera keenam untuk melihat sesuatu yang jauh di masa depan.

Tarian Jiwa

Cara seseorang memandang suatu hal dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing sehingga membentuk pola pikir, perilaku, tutur kata, dan perasaannya. Dalam aneka persepsi itulah kita hidup saling berinteraksi satu sama lain... Membentuk jalinan perjalanan jiwa.. Menghubungkan kita satu sama lain... Membentuk sebuah tarian yang khas... Tarian Jiwa.. Ciptakanlah tarian jiwamu sendiri, Balutlah ia dalam keniscayaan, kemurnian dan cinta tanpa pamrih.. Hingga terbitlah kesadaran... Dan membawa persepsi baru yang lebih jernih... Yang kan membawamu lebih dekat pada Kebenaran Sejati... ♥♥♥ Kontributor: Dwi Hartanti Seroja Bali

Berkomunikasi Secara Batin dengan Seseorang

Seringkali komunikasi secara verbal tidak memungkinkan kita lakukan terhadap seseorang, karena berbagai alasan. Oleh karena itu, mungkin lebih efektif bila kita melakukan komunikasi secara batin saja. Beginilah caranya.... Carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, dan bernafaslah dalam-dalam perlahan-lahan. Tutuplah mata. Sejenak heningkan cipta. Fokuskan perhatian pada keluar-masuknya udara pernafasan anda, rilaksasikan seluruh tubuh, masukilah keheningan yang dalam.  Mohonlah kepada Tuhan agar diperkenankan menghadirkan spiritnya seseorang yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Bayangkan kehadiran dia di hadapan Anda. Sambutlah kedatangannya dengan baik. Ambillah waktu beberapa menit untuk melihat bayangan tamu Anda dengan jelas. Perhatikan perasaan, gagasan atau apa saja yang muncul di hadapan anda. Jangan kaget, jangan menilai, terima saja apa adanya yang anda rasakan. Sampaikan maksud dan tujuan Anda mengundang dan menghadirkan dia. Bayangk

BLOG ENTRY

Show more