Menjelang kematiannya seringkali seseorang bermimpi dijemput oleh sanak-keluarganya yang sudah meninggal mendahuluinya. Dan beberapa saat sebelum kematian, penyakit separah apapun tidak akan terasa lagi. Sensasi fisik terasa lebih nyaman dari sebelumnya.
Pada saat ajal tiba, manusia hanya melepaskan tubuh fisiknya saja, sedangkan pikiran dan perasaannya masih tetap sama. Jiwanya tetap tidak berubah. Keinginan, memori, obsesi, semuanya masih dimilikinya. Oleh karenanya, dia tetap melihat kerabat dan siapa saja yang menangisi kematiannya. Dia ikut sedih dan berupaya keras untuk menjelaskan bahwa sesungguhnya dia tidak mati. Dia mendekati mereka, menyentuh mereka, dan berusaha menghibur mereka. Namun karena dia sudah tidak memiliki tubuh fisik lagi, maka upaya sentuhannya tidak terasakan. Setelah beberapa saat, dia pun menjadi sadar bahwa upayanya sia-sia. Karena dia tidak bisa berkomunikasi dengan mereka yang ditinggalkan.
Tangisan-tangisan dari kerabat yang ditinggalkan, sesaat menjadi penghalang arwah yang akan melanjutkan perjalanan ini. Sebaiknya kita membantu membebaskan mereka dari segala macam keterikatan di dunia ini, agar mereka dapat melanjutkan perjalanan jiwanya, yang pada akhirnya menuju pada ketentraman abadi di sisi Allah.
Beristirahatlah dengan damai!
Love~light~joy