Skip to main content

Yang Mudah Dibuat Susah, Yang Sulit Dibuat Rumit


Itulah kebiasaan buruk dari sebagian bangsa ini yang belum juga hilang. Cobalah bayangkan, dalam sidang MKD di DPR, hanya untuk berdebat menafsirkan kata “dapat” dan “perseorangan” saja seharian tidak kelar! Semuanya ngeyel, memiliki tafsir sendiri-sendiri guna menutupi kepentingan mereka dibaliknya. Semakin banyak kepentingan, semakin piawai mereka “menggoreng” tafsir yang dijadikan sebagai dalih untuk menyanggah pendapat orang lain.

Tafsir tentang kata “dapat” dan “perseorangan” itu sebenarnya anak SD pun mampu mengartikannya dengan benar dan tepat, tanpa harus terpaksa mendatangkan ahli bahasa dari Universitas Indonesia segala. Kok rumit amat sih? Belum lagi diruang lain, Komisi III DPR sedang mengganjal penentuan calon pimpinan KPK hanya dengan dalih tidak ada unsur jaksa pada calon pimpinan yang diajukan. Sulit, kan?

Tetapi begitulah kebiasaan sebagian besar politisi dan penggede di negeri ini.....Yang mudah dibuat susah, yang sulit dibuat rumit! Entah mau jadi apa bangsa ini.....

Love~light~joy

Popular posts from this blog

Perubahan Kesadaran Mempengaruhi Segalanya!

Bagaimanapun juga secara isoteris, keseluruhan dari diri kita, baik tubuh fisik maupun tubuh halus (tubuh eteris, tubuh mental) sangat dipengaruhi oleh setiap perubahan positif dari kesadaran (awareness) kita. Banyak kesulitan hidup, ketika dipandang dari perspektif isoteris, menyingkapkan kesempatan yang ditawarkan bagi kita untuk melakukan penyelesaian terhadap kesulitan, bahkan kesembuhan dari penyakit, yaitu dengan melakukan perubahan kesadaran. Penyembuhan yang mendalam selalu melibatkan suatu perubahan suasana hati, dimana hal ini hanya bisa dicapai manakala seseorang mampu mengembangkan kesadarannya. Begitu pula dalam mengatasi segala kesulitan hidup, kita perlu meningkatkan kesadaranterhadap diri kita yang sejati, terhadap alam semesta, serta terhadap Allah yang maha kuasa dan maha kasih.

Berkomunikasi Secara Batin dengan Seseorang

Seringkali komunikasi secara verbal tidak memungkinkan kita lakukan terhadap seseorang, karena berbagai alasan. Oleh karena itu, mungkin lebih efektif bila kita melakukan komunikasi secara batin saja. Beginilah caranya.... Carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, dan bernafaslah dalam-dalam perlahan-lahan. Tutuplah mata. Sejenak heningkan cipta. Fokuskan perhatian pada keluar-masuknya udara pernafasan anda, rilaksasikan seluruh tubuh, masukilah keheningan yang dalam.  Mohonlah kepada Tuhan agar diperkenankan menghadirkan spiritnya seseorang yang ingin Anda ajak berkomunikasi. Bayangkan kehadiran dia di hadapan Anda. Sambutlah kedatangannya dengan baik. Ambillah waktu beberapa menit untuk melihat bayangan tamu Anda dengan jelas. Perhatikan perasaan, gagasan atau apa saja yang muncul di hadapan anda. Jangan kaget, jangan menilai, terima saja apa adanya yang anda rasakan. Sampaikan maksud dan tujuan Anda mengundang dan menghadirkan dia. Bay...

Jangan Menyimpan Penyesalan

Bila kita mencintai seseorang, selalu ada resiko bahwa kita akan ditolak. Bila kita mengikuti mimpi-mimpi kita, selalu ada kemungkinan kita gagal menggapai mimpi tersebut. Berarti kita tidak pernah bisa menjamin keberhasilan dalam hidup kita! Namun dengan memilih untuk berani mengambil resiko, bisa memberikan implikasi yang sangat luas dalam perjalanan hidup seseorang. Jadi, jika kita ingin menemukan kebahagiaan, dan menggapai suatu tujuan atau cita-cita, kita harus berani mengambil resiko, berani melangkah menuju apa yang kita inginkan, bukannya lari dari apa yang kita takutkan.

BLOG ENTRY

Show more